FOKUSMEDIANEWS.COM, KAB. SUKABUMI – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Mohammad Solihin menaruh perhatian terhadap warga binaan di Lapas Warungkiara yang putus sekolah. Hal itu sejalan pula dengan tujuan Kalapas Warungkiara Sukabumi, Ahmad Tohari.
Perhatian terhadap pendidikan warga binaan yang putus sekolah di Lapas Warungkiara tersebut, diwujudkan dengan penandataganan Perjanjian kerjasama antara Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Sanggar Kelompok Belajar (SKB) dan Kwarcab Kabupaten Sukabumi, dengan Lapas Kelas IIB Warungkiara. Penandatanganan PKS dilakukan di Kompleks Lapas Warungkiara, Selasa (13/9/2022).
“Ini untuk memberikan pendidikan yang layak bagi Warga Binaan Lapas yang putus sekolah, walaupun sedang menjalankan masa pidana namun tetap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan program penyetaraan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Mohammad Solihin, usai penandatanganan kerjasama.
Solihin yang juga merupakan Ketua Kwarcab Kabupaten Sukabumi menyebutkan, akibat banyaknya data warga binaan yang belum menamatkan Wajar Dikdas 9 tahun, maka dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa menjadi bekal setelah keluar dari Lapas dan bisa melanjutkan kejenjang lebih tinggi, karena pendidikan non formal ini juga setara dengan pendidikan formal.
”Saya sangat mengapresiasi kerjasama yang dilakukan Kalapas IIB Sukabumi yang lebih mengedepankan kemanusiaan,” papar Solihin.
Sementara Kepala Lapas kelas IIB Warungkiara, Ahmad Tohari menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan suatu program pembinaan kepribadian, sebagai sarana untuk meningkatkan pendidikan dan pengetahuan, serta menumbuhkan sikap bela negara selama WBP menjalani masa pidananya di Lapas Warungkiara.
”Selain memberikan motivasi serta semangat bagi WBP, dengan meraih ilmu dan mendapatkan Ijazah yang diterima, nantinya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik pada saat bebas,” ujar Tohari
Pada rangkaian acara penandatanganan kerjasama tersebut juga dilakukan pembagian ijazah paket B untuk 15 WBP dan bahan ajar Modul secara Simbolis.