Breaking News

Wabup Sukabumi Pimpin Rakor Pelaksanaan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Wakil Bupati Sukabumi H. Iyos Somantri pimoin Rakor Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kab. Sukabumi berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan Intervensi serentak pencegahan Stunting (Foto : Diskominfosan)

FOKUSMEDIANEWS.COM, KAB SUKABUMI – Bertemat di Aula PKK Pendopo Sukabumi digelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Sukabumi, Rabu, (5/6/2024). Rakor yang membahas pelaksanaan kegiatan Intervensi serentak pencegahan Stunting itu dipimpin Wakil Bupati Sukabumi H. Iyos Somantri.

Tujuan dari kegiatan ini adalah Terlaksananya Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting ( GADIS ) di Posyandu. Deteksi dini masalah kesehatan pada ibu hamil, balita dan calon pengantin diharapkan dapat menjadi langkah penapisan pertama di tingkat masyarakat yang dilaksanakan melalui posyandu. Saat ini 100 % antropometri di Kabupaten Sukabumi terstandar dan ditunjang dengan kader yang kompeten.

Baca Juga :   Kemenko PMK Targetkan Penurunan Stunting 14 persen pada Tahun 2024

Dalam arahannya, Wabub mengatakan, Rakor tersebut merupakan momen penting untuk mengevaluasi capaian, mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan strategi lebih lanjut guna mengakselerasi terjadinya penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Sukabumi.

“Kita bersyukur seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting memiliki komitmen yang kuat untuk terus berupaya meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya.

Rakor Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kab. Sukabumi berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan Intervensi serentak pencegahan Stunting (Foto : Diskominfosan)

Menurut Wabup, capaian dalam mengakselerasi penurunan stunting ini telah menunjukan hasil positif dan progresnya jelas. Akan tetapi masih ada beberapa permasalahan yang harus dicarikan solusinya dan unsur penting yang memerlukan penanganan serius di beberapa kecamatan yang tinggi stuntingnya termasuk potensi munculnya stunting baru.

Baca Juga :   AKD Ditetapkan, DPRD Dan Pemkot Bogor Sahkan APBD Perubahan 2024

“Dengan adanya rapat evaluasi ini, persoalan yang belum terpecahkan saat penanganan stunting di lapangan, maka bisa ambil langkah-langkah yang tepat untuk bisa penuhi, temukan, pecahkan dan rumuskan melalui rapat evaluasi,” bebernya.

Diketahui secara nasional, berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan prevalensi stunting dari 41,35% pada tahun 2018 (berdasarkan riskesdas 2018) menjadi 27% tahun 2023 atau turun sekitar 14,35% dalam kurun waktu 5 (lima tahun). Tingkat penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi tahun 2023 lebih tinggi sebesar 0,5 % dibandingkan dengan penurunan secara nasional di angka 0,1 %.

Baca Juga :   Unpak Lepas 857 Lulusan Program Doktor, Magister, Sarjana dan Ahli Madya

Selanjutnya Paparan Intervensi Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kab Sukabumi disampaikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB).

Hadir Pada Acara tersebut Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah, Direktur RSUD, Ketua TP PKK, Ketua FSKSS,Satgas Stunting,, Para Camat yang mengikuti secara Virtual dan Undangan lainnya. (*rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *