FOKUSMEDIANEWS.COM, KAB SUKABUMI – Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD merupakan sebuah organisasi sukarela, yang dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang, sehingga menjadi lokomotif untuk mendorong segenap elemen dalam masyarakat. Keberadaan forum PAUD di Kabupaten Sukabumi sangatlah penting untuk menggerakkan segenap komponen dan sumberdaya yang ada.
Demikian yang disampaikan Wakil Bupati Sukabumi H.Iyos Somantri saat membuka Lomba peragaan busana muslim untuk kelompok anak usia dini tingkat Kabupaten Sukabumi tahun 2023 di pendopo, Sabtu (25/11/23). Uniknya dalam lomba ini busana yang peragakan berbahan dari limbah kain perca.
Wakil Bupati mengapresiasi lomba peragaan busana dari bahan limbah kain perca bagi anak-anak PAUD ini. Menurutnya, sebagai sarana penanaman kreatifitas sejak dini bagi generasi muda, juga lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan mengurangi dampak negatif limbah tekstil. Disamping itu sebagai dukungan untuk gerakan yang keberlanjutan dalam menjaga lingkungan.
“Tentu kegiatan ini melahirkan inspirasi bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi untuk bisa tampil cantik, dengan busana yang menutup aurat, busana yang memenuhi kaidah syar’i dan busana yang baik,” jelasnya.
Wabup berharap, ide dan kreatifitas serta keterampilan pembuatan busana muslim terus ditingkatkan, sehingga bisa berdampak meningkatkan atau menambah penghasilan. Disamping itu sebagai alat syiar berbusana Muslimah yang trendi di masyarakat Kabupaten Sukabumi.
” Juga meningkatkan keterampilan dan memunculkan kreativitas untuk menghasilkan karya dan prestasi serta mensukseskan gerakan transisi PAUD ke-SD yang menyenangkan,” tambahnya.
Ketua Forum PAUD Kabupaten Sukabumi Hj. Yani Jatnika Marwan menjelaskan bahwa program dari Forum Paud Kabupaten Sukabumi ini diikuti oleh 47 anak dari 47 Kecamatan se- Kabupaten Sukabumi.
“Kegiatan ini mengusung tema “Limbah Jadi Berkah, Ekonomi akan bertambah Paud Sukabumi semakin Indah”. Selain itu dimaksudkan untuk meningkatkan kreatifitas anak dalam dunia Fashion, juga bisa memberikan perhatian terhadap dampak lingkungan dengan pengelolaan libah atau sampah,” ungkapnya. (*Rls)