Breaking News

Kolaborasi Penanaman Padi Nutri Zinc di Kota Bogor, Bangun Ekosistem Percepatan Stunting

Wakil Wali Kota Bogor ikut menalakukan penanaman penanaman padi Nutri Zinc di kelurahan Pasir Jaya Kecamatan Bogor Barat (Foto : Diskominfo Kota Bogor)

FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Kelurahan Pasir Jaya berkolaborasi dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dan stakeholder lain membangun ekosistem berkelanjutan dengan menanam padi Nutri Zinc. Penanaman Padi Nutri Zinc ini di area Kebun Penelitian Tanah Kelurahan Pasir Jaya Kecamatan Bogor Barat.

Kegitan ini merupakan program dalam membangun ekosistem percepatan stunting dengan kolaborasi pentahelix dengan berbagai pihak. Pihak-pihak yang terlibat dalam program ini BSIP, Pemulia Padi Wage Ratna Rohaeni dari IPB University, IWAPI, Perempuan Indonesia Maju, Lurah Pasir Jaya, perwakilan dari Baznas, Kelompok Tani Dewasa dan instansi lainnya.

“Dengan metode kolaborasi ini nantinya menjadi pemicu masyarakat bisa mengkonsumsi pada nutri zinc ini sebagai upaya besar kita mencegah stunting. Kita berterima kasih kepada Ibu Wage sebagai padi nut zinc. Insya Allah ini akan menjadi solusi besar Indonesia dalam mengatasi stunting,” kata Dedie Rachim, disela-sela penanaman padi Nutri Zinc pada Minggu (24/3/2024), di Kelurahan Pasir Jaya.

Baca Juga :   ATR/BPN Kota Bogor Sertifikasi 26 Tempat Ibadah
(Foto : Diskominfo Kota Bogor)

Kepala BSIP Padi, Muhammad Tharmizi mengatakan, pengentasan stunting dan mengatasi kemiskinan tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah seorang diri. “Sehingga kita harus bersatu, karena ini bicara anak bangsa kita yang mengalami kekurangan asupan gizi. Dengan ini saya kira akan menjadi model bukan hanya di Kota Bogor, tapi bisa menjadi role model diseluruh Indonesia untuk bagaimana kita mencegah stunting pada anak-anak kita ke depan,” ucapnya.

Baca Juga :   Desa Wisata Hanjeli Jadi Tempat KKN Mahasiswa UPI

Di lokasi yang sama Lurah Pasir Jaya, Giri Maya Yudistira mengatakan, alur program membangun ekosistem berkelanjutan ini diawali dengan diskusi bersama BSIP yang dilanjutkan dengan kolaborasi bersama. Bekerjasama dengan BISP padi ini ditanam oleh kelompok tani dewasa dan setelah panen akan dibeli oleh Baznas, IWAPI dan Perempuan Indonesia Maju, selanjutnya disalurkan gratis kepada warga.

“Jadi setelah dibeli, dikembalikan ke kami, kami yang menyalurkan. Terutama di Pasir Jaya dulu, baru Bogor Barat. Kalau mencukupi keluar, kami berikan keluar,” katanya.

(Foto : Diskominfo Kota Bogor)

Padi nut zinc yang ditanam ini akan memasuki masa panen pada usia tiga bulan. Di lahan 2.000 meter ini nantinya padi yang ditanam akan menghasilkan 1,2 ton gabah.

Baca Juga :   Jelang Giat Gerbang Transisi, Itjen Kemenkumham RI Kunjungi Lapas Warungkiara Sukabumi

“Ini kita lakukan dengan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan pentahelix dari kami. Kami memberdayakan masyarakat, masyarakat mendapatkan ilmu dari BSIP, BSIP setelah kami dari tiga unsur berjalan lalu dilanjutkan kerja sama dengan pengusaha yang membeli produk itu. Setelah itu kita salurkan ke anak-anak stunting dan ibu-ibu,” ucap Giri Maya Yudistira.

Sehingga ekosistem yang sudah berjalan ini akan terus berlanjut siapapun lurahnya, camatnya, dan wali kotanya akan terus berlanjut. “Iya enggak akan terputus, karena itu sudah berkesinambungan,” katanya. (*rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *