FOKUSMEDIANEWS.COM, KAB. SUKABUMI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat, bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukabumi, menyelenggarakan acara sosialisasi pengawasan partisipatif pemilu 2024. Acara yang digelar dalam rangkaian memperingati Hari Santri Nasional, tingkat Kabupaten Sukabumi tersebut dihadiri oleh sejumlah kyai terkemuka dan ratusan santri. Suasana acara sangat meriah, penuh kehangatan dan semangat peserta yang cukup tinggi.
Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jawa Barat Hj. Nuryamah mengungkapkan, santri memiliki peran kunci dalam pencegahan berbagai potensi pelanggaran yang mungkin terjadi selama Pemilu 2024.
“Karakter Santri yang jujur, rendah hati, dan amanah, entitas komunitas yang solid, serta kesetiaan terhadap aturan membuat mereka menjadi pengawas yang handal dalam pengawasan partisipatif,” ujar Nuryamah.
Lebih jauh Nuryamah menjelaskan tiga point penting yang menjadi alasan dimana santri memiliki peran pentimg dalam pengawasan partisipatif. ” Paling tidak ada 3 alasan. Pertama, karakter santri yang jujur, rendah hati, dan amanah itu merupakan hasil dari pendidikan yang mereka terima di pondok pesantren. Santri memiliki karakter yang mencakup nilai-nilai kejujuran, rendah hati, dan amanah. Hal ini membuat mereka menjadi calon pengawas yang andal,” ujarnya.
Yang kedua, menurut Nuryamah, entitas komunitas. “Santri tidak hanya merupakan individu, melainkan juga bagian dari komunitas yang solid. Kekuatan dalam persatuan mereka bisa dimanfaatkan untuk mencegah dan mengatasi potensi pelanggaran dalam proses pemilu,” jelalsnya.
Sedangkan yang ketiga, masih menurut Nuryamah, setia terhadap Aturan. “Santri yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai keagamaan dan kepemiluan memiliki tingkat kesetiaan yang tinggi terhadap aturan-aturan, termasuk dalam upaya mencegah potensi kecurangan selama pemilu,” urainya.
Acara sosialisasi ini merupakan upaya awal dalam mempersiapkan masyarakat, khususnya santri, untuk berperan aktif dalam pengawasan Pemilu 2024. Diharapkan partisipasi aktif santri akan membantu menjaga integritas pemilu, menciptakan proses pemilu yang bersih dan adil, serta menghasilkan pemimpin yang mewakili keinginan rakyat.
“Seiring mendekatnya Pemilu 2024, berbagai inisiatif seperti ini akan memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan demokrasi dan meyakinkan bahwa demokrasi Indonesia tetap kuat dan berkembang,” pungkas Nuryamah. (*Rls)