FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Wakilnya, Dedie A. Rachim didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno dan Kepala BKPSDM, Taufik melakukan peletakan batu pertama septic tank komunal di RT 4/8, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa (7/3/2023).
Pembangunan septic tank komunal tersebut bersumber dari donasi rereongan untuk Kota Bogor, yang diinisiasi peserta CPNS 2021 Kota Bogor sebagai rasa syukur dan sumbangsih untuk Kota Bogor.
Pada kesempatan itu, Bima Arya juga memberikan pesan kepada para tenaga kesehatan di Dinkes Kota Bogor untuk terus melakukan pemantauan dan sosialisasi serta edukasi kepada warga untuk ikut menyukseskan program
Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan.
“Jadi ini harus terus dijaga, dipantau dan diawasi dan juga memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga, harus terus jalan,” tegasnya.
Septic tank komunal ini lanjut Bima Arya, bisa digunakan untuk empat rumah.
Sehingga keberadaan septic tank komunal ini diharapkan bisa mempercepat program zero ODF.
Di lokasi yang sama, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor, Taufik mengatakan, bahwa inisiasi yang dilakukan oleh para peserta sumpah dan janji CPNS formasi ini diserahkan seluruhnya untuk kegiatan bebas ODF sebagai sumbangsih untuk warga Kota Bogor.
“Total yang terkumpul ada Rp 38.958.000 dan ini dimanfaatkan oleh wilayah warga untuk bebas ODF,” katanya.
Taufik melanjutkan, bantuan septic tank ini akan dibagikan di enam kecamatan di Kota Bogor.
Ketua Rereongan, Ahmad Danial Sa’dudin mengatakan, kegiatan rereongan tersebut diberikan sebagai bentuk sumbangsih ASN Kota Bogor sebagai rasa syukur para peserta CPNS yang lolos mengikuti tes CPNS formasi 2021.
“Alhamdulillah kami sudah melaksanakan sejak 1 bulan lalu dan Alhamdulillah kami sudah membuat RAB untuk di titik enam kecamatan membuat septic tank dari donasi yang terkumpul. Alhamdulillah tadi sudah peletakan batu pertama,” ujar pria yang bertugas di Puskesmas.
Untuk menindaklanjuti arahan Wali Kota Bogor, pihaknya akan turut serta melakukan pemantauan dan edukasi serta sosialisasi kepada warga sesuai tugas yang sudah diberikan.
“Jadi kami ada 24 sanitarian di 25 puskesmas di Kota Bogor. Nah kami kerahkan per kecamatan. Kemudian mereka yang akan memantau, mengedukasi masyarakat di sana. Jadi setiap wilayah minimal satu,” ujarnya.