FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA SUKABUMI – Masyarakat Kota Sukabumi sangat antusias mendengarkan ceramah Ustadz kondang KH. Abdul Shomad LC, MA, Ph.D, di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Minggu (23/10/2022) pagi.
UAS, panggilan Ustadz Abdul Shomad, mengisi acara Tabligh akbar yang diselenggarakan Pemerintah Kota Sukabumi, dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2022.
Semula menurut Informasi, kegiatan Tabligh Akbar tersebut akan diselengarakan di Mesjid Agung Kota Sukabumi, namun karena berbagai pertimbangan, diantaranya prediksi akan membludaknya para mustami, maka lokasi Tabligh Akbar dipindahkan ke Lapang Merdeka.
Sebelum mengisi Tabligh Akbar, Ustadz Abdul Shomad (UAS) dan tim diterima terlebih dahulu oleh semua unsur Forkopimda Kota Sukabumi di rumah dinas Wali kota Sukabumi. Setelah menjamu UAS dan tim sarapan pagi dengan makanan khas Sukabumi, Waki kota H. Achmad Fahmi, Wakil Walikota, Dandim 0607, Kapolres Sukabumi Kota dan pejabat lainnya, menyertai UAS ke Lokasi Tabligh Akbar dengan menggunakan Bus Wisata.
Dalam tausiahnya UAS menyebutkan Sukabumi merupakan kota santri. Antara santri dan masyarakatnya sudah berbaur menjadi satu kesatuan.
Masih menurut UAS, Rukun santri itu ada 5. Pertama ada mesjid yang merupakan central dari kegiatan ibadah termasuk dalam penyebaran ilmu pengetahuan (kajian ajaran) Islam. Maka hendaknya semua umat islam berkeinginan untuk membangun mesjid karena begitu besar pahalanya.
“Barangsiapa yang membangun masjid, maka Allah akan bangunkan baginya semisalnya di surga.” ucap UAS, menyampaikan salah satu hadits mengenai keutamaan membangun masjid.
Rukun santri kedua menurut UAS, ada murid atau penuntut ilmu, kemudian lebih dikenal dengan sebuat santri. Rukun ketiganya ada pengajar atau ustadz, diwilayah Jawa Barat lebih akrab dengan sebuatn ajengan. Rukun yang ke-empat adanya kitab-kitab kuning sebagai rujukan ilmu yang dipelajari, dan rukun yang ke-lima ber dakwah, dengan kata lain tidak hanya belajar pengajar di pesantren tetapi harus bergerak untuk amar mak’ruf nahi munkar.
Disisi lain UAS juga berharap masyarakat selalu memakmurkan masjid, dan bersatu membangun kekuatan dalam memakmurkan masjid. Jangan sampai terpecah belah dengan adanya khilafiyah.
“Menjaga mesjid bagus, tapi menjaga persatun dalam mesjid mesti kita lestarikan. jadi persatuan lebih diutamakan,” tutur UAS.
UAS menambahkan, bagi masyarakat Sukabumi toleransi dan bersatu dengan yang beda agama saja sudah terbina dengan baik, apalagi bersatu dan saling menghargai dengan sesama islam.
“Saya kemarin dapat WhatsApp, ini saya bacakan, ‘Ustdz Abdul Shomad, kabarnya besok mau ceramah dilapangan kota Sukabumi, tolong nanti sampai disana lihat disebelah lapangan tempat tabligh akbar ada gereja, itu gereja saya waktu masih kecil’, mana dia,” kata UAS membacakan pesan lawat WhatsApp di Hp-nya.
Menurut UAS, orang Sukabumi , kota santri, mayoritas muslim, bisa rukun bersama dengan saudaranya yang berbeda agama. Kalo dengan yang beda agama saja bisa rukun, apalagi dengan yang se-agama, sesama muslim. (ANz)