FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Sekretaris Daerah (Sekda), Syarifah Sofiah membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar) di Hotel Onih, Jalan Paledang, Kota Bogor, Selasa (23/7/2024).
Rakor ini bertujuan sebagai penguatan komitmen yang harus dilakukan secara terus menerus, dengan menyusun program kerja (proker) dari tiap-tiap Kelurahan Bersinar.
Nantinya, proker tersebut dikumpulkan ke Sekretariat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bogor. Kemudian, proker tersebut akan dimonitor, mulai dari implementasi program serta temuan-temuan yang diperoleh dan akan dievaluasi bersama-sama.
“Kita tidak bisa santai, tidak bisa diam diri dan menganggap semua baik-baik saja di tengah kondisi masyarakat yang terlihat tidak ada unsur yang mengganggu, mempengaruhi, menggoda dan merayu,” tegas Syarifah memulai paparannya.
Dalam paparannya, Syarifah menyampaikan beberapa kasus yang terjadi di Kota Bogor dari awal tahun hingga pertengahan tahun 2024.
Berdasarkan data dan informasi, Januari 2024, Polresta Bogor Kota menangkap 34 tersangka dari 25 laporan yang masuk, dengan barang bukti berupa sabu seberat 49,59 gram, ganja 1,87 kg, tembakau sintetis 15,5 kg, obat psikotropika sebanyak 5115 butir. Diantara yang tertangkap merupakan anak di bawah usia 17 tahun.
Kemudian, periode 5 sampai dengan 14 Juli 2024 Polresta Bogor Kota juga berhasil menangkap 26 bandar dan kurir narkoba dengan barang bukti berupa sabu seberat 491 gram, ganja seberat 2,1 kg, tembakau sintetis 131 gram. Semua yang berhasil ditangkap memiliki ragam latar belakang, diantaranya adalah mahasiswa, pasangan suami istri dan lainnya.
Bahkan sudah ada home industri yang memproduksi narkoba berupa pil PCC sebanyak 1 juta butir di wilayah Bogor. Teranyar, adalah kasus anak remaja mengkonsumsi kecubung, yang efeknya hilang kesadaran bahkan memakan korban jiwa.
Dengan adanya korban para pelaku dari kalangan pelajar, program ke depan dipandang perlu untuk membuat MOU dengan seluruh perguruan tinggi. Sehingga, menjadi peduli dengan ancaman yang ada.
Pun Syarifah berharap bisa berbagi pengalaman dalam mengenali pola-pola terkait peredaran dan penyaluran narkoba sehingga bisa dipelajari dan menjadi bahan dalam mengidentifikasi.
“Dan terbangun benteng dalam wujud daya tahan, daya tangkap dan daya tangkal yang mampu membentengi diri untuk tidak tergoda terhadap ajakan-ajakan mengkonsumsi atau mengedarkan barang haram tersebut,” ungkap Syarifah.
Kabag Kemasyarakatan Setda Kota Bogor, Abdul Wahid menerangkan banyaknya peredaran narkoba tidak serta merta menjadi tanggung jawab polri maupun TNI, melainkan tanggung jawab bersama dalam wujud partisipasi aktif dari organisasi kemasyarakatan.
“Masyarakat bergerak bersama melawan narkoba mewujudkan kelurahan bebas narkoba dan membagun komitmen bersama dalam menjaga lingkungan kelurahan agar terbebas dari penyalahgunaan narkoba,” kata Abdul.
Tujuan lain dari Rakor ini adalah untuk membahas rencana dan program-program Kelurahan Bersinar yang dapat dilaksanakan pada setiap kelurahan, mulai hari ini hingga ke depan nanti.
Turut hadir, Kepala Bagian Operasional Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polresta Bogor Kota, Iptu Siska Debora, dr. Ayi Sri Kartika dari RS Marzoeki Mahdi dan pihak terkait lainnya hadir selaku narasumber yang memberikan materi.(*DKB)