FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya yang juga Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) mengungkapkan, satu hal yang sangat membahayakan adalah ketika anak-anak muda cuek dan tidak peduli dengan kotanya.
Hal ini disampaikannya saat FGD Ngabuburit Bareng APEKSI ‘Spill Isi Hati Calon Pemimpin Masa Depan Kota’ yang diikuti 120 anak muda perwakilan dari 17 kampus di Balai Kota Bogor, Jumat (14/4/2023).
Ketika mendapat kepercayaan sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Bima Arya mengaku terus berikhtiar menyambungkan antara anak-anak muda dengan pemerintah kota, karena keduanya tidak bisa kalau berjalan sendiri-sendiri.
“Keterikatan anak-anak muda dengan kotanya menjadi empat tingkatan, yaitu aktif, suportif, pasif, sinis dan destruktif,” ungkap Bima Arya.
Pertama, anak muda yang aktif mereka ambil peran. Aktif melakukan kegiatan positif apa saja. “Membuat komunitas, membuat aksi turun tangan, bisa jadi ASN, aktif berkontribusi,” tambah Bima Arya.
Tingkatan kedua adalah suportif, tidak aktif namun memberikan support, turun ketika kotanya membutuhkan.
Kemudian ketiga adalah pasif. “Kotanya mau bergerak kemana, mau menjadi apa, anak muda pada tingkatan pasif tidak melakukan apa-apa, tidak merespon atau diam saja,” ujarnya.
Tingkatan keempat adalah sinis. Yang ketika memberikan komentar, tidak mengenakan dan aneh bagi orang yang mendengar atau membacanya.
“Yang paling bahaya adalah tingkatan destruktif, yang bisa menghancurkan, membakar atau tindakan negatif lainnya. Saya yakin di ruangan ini tidak ada yang masuk kategori destruktif, mudah-mudahan semuanya,menjadi minimal suportif,” katanya.
“Kalian bisa melihat bagaimana ikhtiar saya membuat orang cinta pada Kota Bogor, membuat warga Kota Bogor dekat dengan pemimpinnya. Bukan sesuatu yang mudah, tapi itu yang saya lakukan dalam dua periode menjadi Wali Kota Bogor, berusaha sedekat mungkin dengan warga,” ujar Bima Arya.
Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam menjelaskan, acara Ngabuburit Bareng APEKSI ‘Spil Isi Hati Calon Pemimpin Masa Depan Kota’ merupakan salah satu kegiatan bagi 120 mahasiswa magang di APEKSI sebagai perwakilan dari 17 kampus di jabodetabek dan beberapa dari kampus luar Jawa, seperti Dumai, Tarakan dan Makassar.
“Acaranya bersifat diskusi, apa yang menjadi keresahan para anak muda terhadap kotanya dan diharapkan bisa di share, yang kedua dan lebih penting bagaimana mereka bisa saling belajar serta mencurahkan pemikiran-pemikiran original dari para peserta yang merupakan calon pemimpin kota, memberikan aspirasi dan keinginan anak-anak muda memanfaatkan ruang-ruang kreatif yang kekinian, berbagi ide serta apa yang mereka pandang terhadap kotanya, persoalan yang dihadapi perkotaan, isu-isu prioritas maupun yang paling menjadi persoalan,” papar Alwis Rustam.
Sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI, dalam setiap kunjungan kerja ke kota-kota di Indonesia, Bima Arya kata Alwis, selalu bertemu dan berkomunikasi dengan komunitas anak-anak muda, para tokoh atau simpul-simpul kreatif.
Sebelum acara dimulai, para peserta FGD Ngabuburit Bersama APEKSI diajak Bima Arya keliling Kota Bogor menggunakan bus Uncal menyaksikan kondisi Kota Bogor dan perubahan yang telah dilakukan selama dua periode bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, mulai dari yang sudah selesai hingga yang masih dalam proses pengerjaan. (*R)