FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus melakukan pembenahan sistem pendidikan di setiap sekolah, terutama untuk menghindari adanya praktik – praktik diluar kewajaran yang kerap terjadi di satuan pendidikan di tingkat SD dan SMP yang menjadi kewenangan pemerintah kota.
Hal ini buntut adanya dugaan kasus pungutan liar (pungli) di salah satu sekolah di Kota Bogor. Untuk itu pula, pada Jumat (15/9/2023), Pemkot Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) serentak melakukan sosialisasi di sekolah – sekolah.
Salah satunya sosialisasi yang dilakukan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim di SMP Negeri 1, Jalan Ir. H. Juanda, Kecamatan Bogor Tengah. Selain mengedukasi perihal larangan pungli dan gratifikasi, mantan direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini juga melakukan dialog langsung dengan para guru dan komite sekolah.
“Ada tuntutan di masyarakat tentang transparansi dan juga akuntabilitas serta integritas di tiap sekolah. Kemarin muncul polemik pungli, kemudian juga praktik – praktik yang kurang bijak yang ada di Bogor,” jelas Dedie yang juga didampingi Kepala Disdik, Sujatmiko Baliarto.
Dengan pemberian pemahaman dan sosialisasi ini, diharapkan muncul gambaran dan dorongan untuk semua sekolah bisa bersikap baik. Terutama para guru dan seluruh tenaga pendidik, termasuk kepala sekolah dan komite bisa memiliki integritas.
“Intinya keadilan dan sesuai kemampuan. Kalau benar – benar siswa tidak mampu kan sudah ada BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan berbagai bantuan,” sambungnya.
Yang paling penting, kata Dedie, hal yang sudah terjadi harus menjadi pelajaran penting. Hanya tinggal, bagaimana bersama – sama untuk melakukan pembenahan terhadap sistem pendidikan yang ada di Kota Bogor.
“Bagaimana meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan di Kota Bogor. Yang sudah terjadi harus jadi pembelajaran. Ke depan kita kurangi ekses – ekses negatifnya, kita harus komitmen,” tegas Dedie. (*rls)