FOKUSMEDIANEWS.COM, KAB SUKABUMI – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah (DKUKM) Kabupaten Sukabumi terus melakukan upaya pengembangan dan pemberdayaan terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar di Kabupaten Sukabumi. Bahkan berkat pendampingan dari program UMKM Juara yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) tahun 2023 ada 60 UMKM di Kabupaten Sukabumi dinyatakan memenuhi kriteria naik kelas..
Kepala Dinas KUKM Kabupaten Sukabumi Yulipri, ST, MT menyebutkan, pembinan dan pendampingan terhadap pelaku usaha UMKM terus dilakukan secara berkesinambungan dan berjenjang sesuai level-nya. Setelah UMKM Naik Kelas, kelanjutannya ditahun 2024 akan ada program pendampingan UMKM Eksport.
“Saat ini sudah ada UMKM di Kabupaten Sukabumi yang menembus pangsa pasar eksport. Namun kami terus mendorong pelaku UMKM, terutama yang sudah naik kelas, bisa juga memanfaatkan peluang eksport. Peluang itu ada, dan kita punya potensi produk unggulan yang dikembangkan UMKM. Karenanya pelaku UMKM itu dituntut memiliki orientasi dan mindset global,” ujar Yulipri, saat ditemui Fokus Media News di ruang kerjanya, Kamis (22/2/2024).
Yulipri berharap, para pelaku UMKM di Kabupaten Sukabumi terus meningkatkan kinerja usahanya dengan merealisasikan dan mengembangkan pengetahuan yang didapat dari program pendampingan UMKM juara.
“Pada waktu worshop pendampingan UMKM Juara para pelaku UMKM telah diberikan bimbingan, edukasi yang berkaitan dengan kebutuhan pengembangan UMKM, semisal manajemen keuangan hingga penyusunan proposal bisnis, termamsuk dalam menunjang kesiapan eksport,” ungkapnya.
Di bagian lain Yulipri menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi UMKM untuk menembus pasar luar negeri. menurutnya paling tidak ada 5 kendala, yaitu certivication (seritifikasi produk), packaging (pengemasan), marketing (pemasaran), avtivation (promosi produk/berinteraksi dengan penggunanya) , production (produksi) dan sales revenue (pendapatan total dari aktivitas bisnis).
Senada dengan Kepala Dinas KUKM, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro DKUKM Kabupaten Sukabumi, Virli Virliana menyebutkan, UMKM Naik Kelas berjalan selama lima tahun dan dilaksanakan setahun sekali. Jadi sampai tahun 2023 lalu sudah ada lima angkatan.
“Program UMKM Naik Kelas yang dilaksanakan bulan Desember 2023 itu merupakan angkatan ke-5. Nah, diantara kriteria UMKM Naik kelas yaitu legalitas usahanya terpenuhi dan produknya sudah masuk marketplace digitalisasi,” ungkap Virli.
Masih menurut Virli, di Kabupaten Sukabumi sampai tahun 2023 terdapat 211.912 UMKM. Dari jumlah tersebut 180 mengikuti program UMKM Juara, dimana selama 4 bulan mendapatkan pendampingan, pelatihan atau workshop dan fasilitas lainnya. Setelah dikurasi pekembangannya selama 4 bulan, terdapat 60 UMKM yang memenuhi kriteria UMKM Naik kelas.
“Kemudia ditahun 2024 ini akan diselenggarakan program UMKM Eksport. Program ini merupakan pendampingan untuk masuk ke pangsa pasar eksport. Karena ini merupakan program provinsi maka untuk pelaksanaannya masih menunggu arahan dari provinsi. Namun saat ini kita sudah melakukan pemilihan UMKM mana saja yang sudah bisa untuk eksport dan akan dimasukkan untuk mengikuti program UMKM Eksport,” ucap Virli.
Virli Virliana menambahkan semua produk UMKM itu baik, namun untuk eksport harus memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu dilihat dari rantai pasok, dari bahan baku dan kapasitas produksi. Karena untuk produk eksport tentu membutuhkan jumlah produk yang cukup banyak.
“Alhamdulillah, kalau di kita sudah menembus eksport itu kerajinan kayu, lebih ke alat rumah tangga. Ada juga produk yang memiliki ciri khas Kabupaten Sukabumi bahkan sudah terkenal ke mancanegara yaitu kerajinan paralon bakar. Untuk beberapa event Inacraft paralon bakar sudah menjadi ciri khas Kabupaten Sukabumi, yang dicari oleh para peminat dari mancanegara. Hanya saja dari sisi produksi masih terbatas sehingga sampai saat ini kerajinan paralon bakar belum sampai di eksport,” jelasnya.
Menurut Virli Virliana, banyak produk unggulan UMKM di kabupaten Sukabumi. Semisal produk UMKM jenis usaha makanan yang sedangkan terus dikembangkan dan dipromosikan diantaranya adalah Opak Geopark. Makanan jenis cemilan ini memiliki ciri khas Kabupaten Sukabumi berasal dari Opak Surade yang dibuat kecil-kecil. Opak Geopark ini menjadi produk makanan buah tangan para wisatawan yang melancong ke destinasi wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Namun pemasarannya diproyeksikan pula bisa menembus pangsa pasar yang lebih luas lagi. (*)
Penulis/Wartawan : Fitra Yudi