FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Doa dan dzikir bersama warga serta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjadi momen muhasabah malam pergantian tahun yang dipusatkan di Masjid Agung, Minggu (31/12/2023) malam.
Acara yang diawali salat berjamaah Isya ini diikuti Wali Kota Bogor, Bima Arya dan Wakilnya, Dedie A. Rachim, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, unsur Forkopimda, para alim ulama serta tokoh masyarakat.
Kegiatan di penghujung tahun untuk pertama kalinya dilaksanakan di Masjid Agung ini menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya sebagai ikhtiar menuju mimpi-mimpi merayakan pergantian malam tahun baru dengan cara yang lebih memberi manfaat.
“Sejak tahun 2017 kita sudah hijrah meninggalkan tradisi yang banyak mudharatnya ketimbang maslahat. Pemkot Bogor menghimbau warga untuk tidak merayakan malam pergantian tahun baru secara berlebihan. Memasuki tahun 2024 yang merupakan tahun politik yang penuh dengan tantangan, saya mengajak semua warga Kota Bogor untuk memperkuat ukhuwah. Karena ukhuwah islamiyah dan silaturahmi diatas segalanya, walaupun ada perbedaan politik atau perbedaan skenario politik,” kata Bima Arya.
Kepada semua lapisan di Kota Bogor, Bima Arya mengingatkan agar menjaga kondusifitas mulai dari sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan Pemilu agar tetap terjaga dan kebersamaan tetap bisa dirawat.
Untuk itu tentunya memerlukan kerja keras dan kerja sama semua pihak, karena itu semua tidak gratis tetapi harus di ikhtiarkan.
“Semua tentang kerja sama dan kebersamaan. Kepada para aparatur wilayah, di tahun politik jangan asyik sendiri di belakang meja, harus selalu turun dan bersama-sama dengan warga, memahami apa yang ada dalam keseharian warga. Saya minta aparatur wilayah lebih banyak di lapangan, kita betul-betul ingin husnul khatimah hingga diujung pengabdian di Kota Bogor. Saya dan Pak Wakil niat, ikhtiar mengakhiri pengabdian kami dengan sempurna, sesempurna mungkin, memberi kemaslahatan kepada warga Kota Bogor,” jelasnya.
Kata Bima Arya, ada tiga cara muhasabah, yaitu merenung sendiri sebagai bentuk refleksi, bersama-sama orang saleh, mendengarkan nasehatnya dan saling mengingatkan serta saling menyemangati. Ketiga adalah muhasabah ketika menerima kritik.
Kepada para kepala perangkat daerah di jajaran Pemkot Bogor untuk selalu terbuka terhadap kritik.
Demikian halnya dengan Masjid Agung yang mengandung banyak hikmah atau ibrah yang bisa diambil dari proses pembangunannya bertahun-tahun lalu, bisa menjadi pelajaran dalam merencanakan sesuatu, mengkomunikasikan dengan semua, pengawasan dan pelajaran untuk selalu sabar.
“Insya Allah dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Inna Ma’al Usri Yusra, Fa Inna Ma’al Usri Yusra. Banyak cobaan, banyak ujian, tapi kalau kita banyak bersyukur dan bersabar, Insya Allah segala sesuatu akan indah pada waktunya,” kata Bima Arya.
Kepada semua warga Kota Bogor Bima Arya memohon doa agar pembangunan Masjid Agung terus berlanjut, karena saat ini belum rampung dan masih tengah berjalan. Ke depan akan dilengkapi perpustakaan, ada menara setinggi 50 meter, diintegrasikan dengan Alun-alun.
“Seizin Allah SWT, awalnya masjid dituntaskan bulan Desember 2023, tetapi Allah SWT memberikan kuasa-Nya mengembalikan masa jabatan saya dan Pak Wakil hingga bulan April 2024. Artinya Allah SWT memerintahkan kita untuk memastikannya tuntasnya pembangunan Masjid Agung di bulan Februari atau paling lambat bulan Maret 2014,” jelas Bima Arya.
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mendoakan agar Bima Arya dan Dedie Rachim diberi kesehatan dan kelancaran dalam ikhtiar terbaiknya menyelesaikan tugas dan kewajiban memimpin Kota Bogor.
“Ini adalah momen bersejarah, pimpinan Kota Bogor mengajak semua keluarga dan lapisan masyarakat berkumpul bersama untuk berdoa dan berzikir bersama jelang pergantian tahun. Semoga dzikir, sholawat dan doa yang dilantunkan, Kota Bogor diberi keberkahan serta perlindungan,” kata Atang.
Selain Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah, kegiatan doa bersama dihadiri Ketua MUI Kota Bogor, KH. Tb. Muhidin, unsur Forkopimda, pimpinan perangkat daerah Pemkot Bogor, Kepala BJB Cabang Bogor, Heru Baharudin serta pihak terkait lainnya. (*rls)