FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyampaikan banyak tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pendidikan di Kota Bogor, diantaranya tawuran antar pelajar SMA, narkoba, seks bebas, penggunaan gadget, konten-konten sosial media dan perkembangan dunia informasi yang luar biasa.
Selain itu jumlah tenaga pendidik yang pensiun tidak sebanding dengan perekrutan.Setiap bulan hampir ada 20 tenaga pendidik yang pensiun, belum lagi ditambah kepala sekolah.
Pemaparan tersebut disampaikannya Dedie saat membuka seminar dan diskusi panel Tantangan Pembangunan Pendidikan di Kota Bogor yang digelar di Ruang Serbaguna Gedung DPRD Kota Bogor, Kamis (23/11/2023).
Dedie menambahkan, persoalan mismatch atau kurang sinkronnya antara pendidikan dengan pekerjaan yang didapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini menurutnya, terjadi karena pendidikan di Indonesia terlalu berfokus pada nilai akademis sehingga prestasi non akademis tidak terlalu dianggap.
Salah satu cara dalam menjawab tantangan pembangunan pendidikan di Kota Bogor, menurut Dedie Rachim, adalah dengan memberikan prioritas dan kesempatan bagi para peserta didik yang memiliki prestasi non akademis agar bisa berkembang.
“Menurut saya tidak semua siswa harus pintar matematika atau pelajaran akademis lainnya, non akademis pun bisa menjadi jalan bagi para siswa untuk berprestasi. Ke depan anak-anak yang memiliki prestasi non akademis harus diberikan prioritas dan kesempatan sehingga para siswa tersebut bisa maju dan berkembang. Semoga dari seminar ini muncul satu rekomendasi yang bisa dijadikan referensi untuk menjawab tantangan pembangunan pendidikan di Kota Bogor,” katanya.
Menyinggung pembangunan karakter, Dedie Rachim menitipkan pesan kepada pengurus dan para anggota PGRI Kota Bogor untuk mendorong, menanamkan dan menekankan 9 nilai karakter integritas kepada para anak didik agar memiliki karakter anti korupsi (integritas). Sembilan nilai tersebut terdiri dari jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras. sederhana, berani dan adil.
Ketua PGRI Kota Bogor, Ade Sutisna menuturkan, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para anggota PGRI Kota Bogor terkait dunia pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka ulang tahun PGRI ke-78 dan Hari Guru Nasional.
Seminar dan diskusi panel menghadirkan narasumber Rais Hidayat dari Universitas Pakuan Bogor, pendiri Institut Agama Islam Tazkia, Muhammad Syafii Antonio dan lainnya.
Turut hadir Pembina PGRI Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat dan Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor, Dedi Karyadi dan kurang lebih ada 100 peserta dari sekolah negeri maupun swasta di Kota Bogor. (*Rls)