FOKUSMEDIANEWS.COM, BOGOR,- Hiduplah bagai air mengalir, meskipun banyak rintangan yang menahan alirannya air akan tetap mencari jalan keluar, sekecil apapun. Manusia hidup akan berhadapan dengan berbagai masalah, namun kuncinya bagaimana sikap kita dalam menghadapi masalah. Hanya manusia yang pantang menyerah, teguh pendirian, kuat iman, memaksimalkan ikhtiar dan tetap tawakal kepada-nya, itulah yang akan menjadi pemenang dalam kehidupan ini.
Itulah kata-kata yang meluncur dari seorang seniman musik yang cukup bersahaja, Ukam S. Belakangan lebih dikenal orang dengan panggilan Abah Ukam. Penulis bertandang ke rumahnya di Kawasan Gadog, Desa Gadog Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor, Minggu, 12 Februari 2023.
Selama perbincangan banyak sekali kata bijak yang dilontarkan seniman berambut panjang dan jenggot berkepang ini. Bisa jadi banyak orang tak percaya kalau haya melihat sosok penampilannya saja.
“Seperti yang sering abah dengar dari para sesepuh, kita wajib memaksimalkan ikhtiar, namun hak preogratif Allah menentukan hasilnya,” ungkap Abah Ukam dengan senyum ramah.
Didinding rumahnya terpampang banyak piagam penghargaan, termasuk foto-foto dengan para artis terkenal di negeri ini. Salah satunya foto saat masih muda dengan Iwan Fals.
“Dulu semasa belia abah sering bergaul dengan mereka, seniman yang peduli dengan kehidupan, sosial dan lingkungan. Sehingga abah juga tergerak mencurahkan isi hati dan pikiran, untuk menciptakan lagu-lagu tentang kehidupan terutama lingkungan dan hidup bertoleransi. Walau tak muda lagi abah terus menulis lagu” katanya.
Abah Ukam lalu menunjukkan beberapa foto penghargaan yang dipampang di dinding rumahnya. “Nah ini penghargaan dari Global Music Awards (GMA) yang berkedudukan di California, USA. Penghargaan atas lagu berjudul ‘Bumiku’ karya abah yang dinyanyikan Natasya, tahun 2017,” ungkapnya sambil menunjuk foto artis Natasya Dematra dengan penghargaannya tersebut.
Berbagai referensi menyebutkan, lagu “Bumiku” karya Ukam S yang dinyanyikan Natasya dan diproduseri oleh World Environment Movement ini merupakan kampanye lingkungan hidup yang cukup kreatif. Bercerita tentang potret rusaknya lingkungan oleh manusia yang serakah seakan tak peduli dengan kehidupan generasi mendatang. Message-nya tak lain mengajak semua generasi untuk mencintai dan melestarikan lingkungan. Lagu ini kemudian dijadikan soundtrack Film Dokumenter “Siti Nurbaya Bakar : Srikandi Pembawa Perubahan” yang disutradarai oleh Damien Dematra.
Menurut penciptanya, Ukam S, Film ini memenangkan penghargaan Film Musik Terbaik di Venezuela, Mexico, Hawaii dan beberapa festival di Amerika Serikat. “Sejak pertama kali dirilis, Alhamdulillah, telah meraih banyak penghargaan dan telah diputar di berbagai konferensi. Salah satunya diputar pada konferensi Perubahan Iklim PBB di Marrakech, Maroko,” ungkap seniman nyentrik ini.
Tak hanya lagu Bumi yang mendapat penghargaan diluar negeri, masih banyak lagu-lagu lainnya yang sudah dirilis , dengan berbagai gendre musik, baik Pop, regge, dangdut, bahkan lagu lagu daerah. “Bagi Abah mah, musik itu universal tak perlu dikotak-kotak. Abah suka semua jenis musik. Kalau ada ide tinggal cari kecocokan jenis musiknya saja. Apa saja asal disukai orang, gak fanatik satu genre musik saja. Bahkan akhir-akhir ini banyak juga menulis lagu religi,” ungkapnya.
Beberapa artis terkenal pernah mendapatkan bimbingan teman dekat Almarhum Farid Harja dan Nuris Iskandar “Biru Langit”. Dalam karirnya pernah pula turut membidani lahirnya MGM Record, lebel spesialis dangdut, hingga terlibat memenej sejumlah artis yag bernaung didalamnya, diantaraya Nita Talia, Rudysta Rock Dangdut dan lain-lain.
Dengan dapur musiknya berlabel “God Power 1962” Abah Ukam bersama istrinya, teh Euis Hermawati, tetap eksis berkarya. Semangatnya tetap terjaga dalam menopang eksistensi. Tak kenal lelah sekalipun didera berbagai kesulitan dan hambatan.
“Teruslah berjuang mencari peluang, sekecil apapun kesempatan itu kita manfaatkan dengan baik. Tentu harus disertai dengan do’a dan mendekatkan diri kepada pencipta Allah SWT, agar diberi kekuatan dan kemudiahan,” kata Pembina Kelompok Musik Parlemen Jalanan (KMPJ), yang menciptakan lagu Basmi Corona ini.
Kiprah Ukam S. yang menyuarakan kepedulin terhadap lingkungan dan kampanye toleransi lewat karya-karyanya, pada bulan Desember 2016, berbuah anugrah “Award Seniman Peduli Tolerance”, atas kontribusinya dalam mempromosikan toleransi lewat cara-cara yang dipandang kreatif.
Tak berhenti sampai disitu, pada tanggal 17 November 2021, Abah Ukam kembali menerima penghargaan “Peacemakers Award”, yang dianugrahkan dalam rangka Perayaan United Nations International Day of Tolerance dan World Civilization Day. Penggarhaan yang digagas oleh Pondok Pesantren Peradaban Dunia, diterimanya dalam peluncuran Peacemakers Hall of Fame di BSD Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.
“Buat abah, semua penghargaan yang telah diterima patut disyukuri. Hakikatnya ini anugrah dari Allah SWT. Namun semoga keberhasilan yang kita capai tak menjadikan diri kita jumawa. Harapannya ingin seperti padi ‘semakin berisi semakin merunduk’. Do’akan ya, Abah agar bisa istiqomah, serta buah karya kita bermanfaat untuk generasi penerus mendatang,” ujar Ukam S mengakhiri percakapan. (ANz)