FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Festival Inovasi Kota Bogor menghadirkan berbagai inovasi dari para nominator Bogor Innovation Award (BIA) 2023 yang digelar di Bogor Creative Center (BCC), Jumat (31/8/2023).
Lahirnya para inovator Kota Bogor pada ajang BIA 2023 ini harus memberikan manfaat sehingga tidak hanya memunculkan eksistensi.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan bahwa inovasi merupakan kombinasi antara motivasi, mindset dan konsistensi.
Motivasi akan muncul dari sebuah keinginan, kemauan, ide dan gagasan yang dikombinasikan dengan mindset dan konsistensi.
“Kalau motivasi tinggi tapi mindsetnya salah gak bisa. Mindsetnya harus open mindset bukan fix mindset, berpikir secara terbuka, senang diskusi jangan mau menang sendiri, terus baca, terus belajar. Tapi walaupun ada motivasi kemudian mindsetnya terbuka, tapi enggak konsisten akan mudah menyerah, gambling, labil. Jadi tiga kombinasi itu harus dijaga,” katanya.
Tahun ini peserta BIA mengalami peningkatan dua kali lipat. Artinya kata Bima Arya, bahwa apa yang dilakukan Pemkot Bogor melalui Bappeda berjalan on the track sehingga semakin banyak yang termotivasi.
“Insya Allah Kota Bogor akan jadi kota paling terinovatif di Indonesia, melahirkan generasi yang lebih inovatif. Kita motivasi terus, kita kembangkan lagi dan bisa terus berikan manfaat,” jelasnya.
Karena kata Bima Arya inovasi harus memberikan manfaat, sehingga tidak hanya memunculkan eksistensi.
“Seperti Inovasi Rubo Rusa Bogor, inovasi terbaru yang lahir melalui sayembara dan riset. Dan juga memberikan manfaat. Ada UMKM yang menerima manfaat mendapat untung dari mencetak si Rubo. Ada hodie, sepatu, kaos, jaket dan lain-lain. Itu inovasi yang memberikan manfaat bukan eksistensi,” katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Rudy Mashudi mengatakan, BIA 2023 dibuka oleh Wali Kota Bogor pada 30 Maret yang prosesnya berjalan hingga 10 Agustus 2023.
Tahun ini peserta BIA mencapai 134 grup atau lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 76 group. Total hadiah yang diberikan kepada para pemenang BIA 2023 ini sebesar Rp 126 Juta.
“Para pemenang akan difasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan juga kita bekerja sama dengan Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University untuk melaksanakan inkubasi pada startup inovasi yang bisa dikembangkan berikutnya,” katanya.
Pemenang BIA 2023
Pada kategori SMP dan MTS/sederajat Juara 1 diraih oleh SMPN 10 dengan inovasi Tissue Pereda Demam Choedamam dan Salep Kulit Choerocen. Pada kategori SMA dan MA/sederajat inovasi juara 1 diraih SMKN 4 dengan inovasi Smart Trash.
Kategori perguruan tinggi, lembaga dan pelaku usaha, Disdukcapil Kota Bogor dengan Layanan 3 in 1 SMS mendapat juara 1. Kategori masyarakat, inovasi Pasar Dongko meraih juara 1 dan pada pada kategori Aparatur Sipil Negara (ASN) juara 1 diraih oleh inovasi Posyandu Remaja dalam Perspektif Society (Posrem) 5.0.
Inovasi Tissue Pereda Demam Choedamam dan Salep Kulit Choerocen merupakan pereda demam untuk penanganan awal penderita panas dan demam, kemudian salep kulit untuk menghilangkan bekas luka, flek hitam, beruntusan, jerawat dan biang keringat tanpa efek samping apapun berbahan dasar cocor bebek.
Inovasi Posyandu Remaja dalam Perspektif Society (Posrem) 5.0 merupakan inovasi posyandu remaja.
Inovator BIA 2023, Widia Mijtiawati yang juga Perawat PP Ausrem (anak usia sekolah dan remaja) Gang Aut mengatakan bahwa posyandu yang identik dengan anak-anak dan lansia kini juga bergerak untuk remaja.
“Kami datang dengan target remaja untuk menghindarkan anak-anak, remaja dan menanggulangi anak-anak, remaja yang merokok, minum-minuman keras dan infeksi seksual. Kenapa kami ambil konsep ini ? karena kami akan menjaring remaja dan mengedukasi remaja tersebut agar melakukan pencegahan,” katanya.
Tak hanya itu, inovasi ini juga memiliki manfaat untuk penanganan dan mencegah stunting. Dari 70 posyandu remaja di Kota Bogor, teknologi ini sudah diterapkan di tiga lokus Kelurahan Gudang dan Kelurahan Paledang.
“Dengan adanya efektifitasnya sangat membantu sekali. Karena kita tahu generasi saat ini mudah galau. Sehingga dengan adanya teknologi ini mereka termotivasi untuk sharing melalui posyandu di wilayah masing-masing. Alhamdulillah saat ini sudah menjangkau 324 remaja yang kita screening dan dari hasil evaluasi hasilnya memuaskan,” katanya.
Inovasi Smart Trash karya SMKN 4 oleh Muhamad Faisal dan Sayid Arya membuat edukasi untuk anak-anak diajarkan mencintai lingkungan sejak dini.
“Smart trash tempat sampah pintar atau alat sarana edukasi untuk anak PAUD dan juga TK agar mereka tertarik membuang sampah pada tempatnya. Jadi ada berbagai fitur ketika seseorang akan membuang sampah, maka tempat sampahnya akan terbuka sendiri dan akan mengeluarkan suara terima kasih,” katanya.
Ia berharap dengan teknologi ini bisa melahirkan generasi cinta lingkungan yang diedukasi sejak dini. (*Rls)