FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Masih dalam kemeriahan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-542, Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor bekerja sama dengan Reka Bogor dan Bank Mizuho menggelar Festival Financial Literacy and Inclusion Development Program Through Bazaar Rekanan UMKM Kota Bogor.
Gelaran acara yang merupakan tahun kedua ini secara resmi di buka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, bertempat di ruang auditorium, Perpustakaan Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Kamis (6/6/2024). Ratusan peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dan pelajar se-Kota Bogor turut memeriahkannya.
“Ini satu hal yang positif bisa bekerja sama dengan perbankan yang peduli dengan UMKM. Mudah-mudahan dari hasil pelatihan ini UMKM bisa menguasai pencatatan keuangan lebih rapi dan bisa melakukan analisis keuangan untuk usahanya,” kata Sekda.
Bukan sekedar memberikan pelatihan terkait Financial Literacy belaka, namun juga ada bazar UMKM dan bazar buku. Tema Financial Literacy ini dipilih sesuai dengan hasil survei yang mana banyak masyarakat membutuhkan informasi lebih luas terkait dengan Financial Literacy.
Di tempat yang sama, Kepala Diarpus Kota Bogor, Rudiyana mengatakan bahwa dalam pelatihan Financial Literacy juga menghadirkan narasumber yang memiliki kredibilitas dan berkompeten dalam literasi keuangan.
“Kami menghadirkan narasumber yakni para pakar keuangan yang kompeten dalam ilmu literasi keuangan,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Reka Kota Bogor,Georgian Marcello mengatakan, festival Financial Literacy ini merupakan bentuk komitmen dan support dari bank Mizuho untuk UMKM di Kota Bogor.
Pasalnya, dalam 20 tahun ke depan (2025-2045) Bogor memiliki visi sebagai kota sains, kreatif dan berkelanjutan. Visi ini sama dengan visi Reka, yakni ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian Kota Bogor dengan cita-cita besarnya yakni mendaftarkan Kota Bogor sebagai kota kreatif di UNESCO.
“Peserta yang hadir di sini merupakan pelaku ekonomi kreatif jadi dalam 20 tahun kedepan, semuanya merupakan pusat dari perekonomian di Kota Bogor jadi harus diperjuangkan. Dan kenapa literasi finansial? Kalau kita sebagai pengusaha bisa memiliki pencatatan keuangan yang rapi dan detail itu bisa memaksimalkan profit atau laba,” jelas dia. (*rls)