FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta dan Pemkot Yogyakarta yang diwakili Kepala Bapenda Kota Surakarta, Tulus Widajat beserta jajaran, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Yogyakarta, Kadri Renggono dan jajaran serta Ketua DPRD Kota Surakarta, Budi Prasetyo melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Bogor, Selasa (5/12/2023).
Kunker tersebut diterima langsung Sekretaris daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, didampingi Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Deni Hendana, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Rudy Mashudi, Kepala BJB Cabang Bogor, Heru Baharudin.
Kepala Bapenda Kota Surakarta, Tulus Widajat mengatakan tujuan kunker ke Kota Bogor yakni untuk mempelajari dan memgembangkan terkait dengan pengelolaan pajak daerah dan juga retribusi serta roadmap dan kebijakan terkait elektronifikasi sistem di Kota Bogor.
“Karena kita tahu Kota Bogor ini dinobatkan sebagai juara kota terbaik se-Jawa Bali penerapan Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) Tahun 2023. Tahun sebelumnya Kota Surakarta juga meraih itu, sehingga kami ingin juga belajar ke Kota Bogor,” katanya.
Sehingga lanjut Tulus, hasil kunker ini akan menjadi bahan untuk implementasi pengembangan elektronifikasi di Kota Surakarta.
Hal yang sama juga disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Yogyakarta, Kadri Renggono yang datang bersama tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah.
“Jadi kami ingin belajar lebih banyak di Kota Bogor yang menjadi juara tahun ini dan Surakarta juga dapat juara yang sama tahun sebelumnya. Semoga dari kota-kota ini menular ke Yogyakarta karena memang prinsip kami digitalisasi harus dipercepat, harus diperluas karena ketika kita sudah mengimplementasikan digitalisasi, termasuk dalam pengelolaan keuangan daerah, maka aspek transparansi dan akuntabilitas pasti terpenuhi, karena semua sudah tercatat dan diketahui siapa yang bertransaksi, apa yang ditransaksikan, besarnya dan waktunya kapan,” katanya.
Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah menyampaikan bahwa setiap kota pasti menginginkan Smart City menjadi identitas termasuk identitas Kota Bogor yang juga menjadi Smart City.
Karena digitalisasi membawa efektifitas, akuntabilitas dan efisiensi serta menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah.
“Sehingga Kota Bogor tidak hanya sekedar membangun pemerintah yang elektronik, tapi juga kita harus mampu menciptakan community, masyarakat yang smart ekonominya, smart lingkungannya, smart kesehatannya dan itu pekerjaan besar kita,” ujarnya.
Salah satu yang dilakukan Kota Bogor adalah memperluas digitalisasi sistem pembayaran dimanapun dan apapun seperti pembayaran pajak, retribusi, Qris di pasar pasar tradisional, pasar modern, rumah makan, pengelolaan parkir, pembayaran KIR di Dinas Perhubungan, perpanjangan trayek angkutan, emoney pembayaran Biskita, tera ulang pada DinKUKM dagin dan sebagainya.
Meski demikian digitalisasi tak akan berjalan tanpa adanya literasi digital kepada masyarakat.
Untuk itu Kota Bogor pun tidak berhenti melakukan literasi yang salah satu acaranya adalah memberikan stimulus kepada masyarakat.
Dalam paparannya Kepala Bapenda Kota Bogor, Deni Hendana menjelaskan berbagai tahapan dan program kebijakan yang dilakukan oleh Bapenda berkolaborasi juga dengan berbagai dinas lainnya.
Tahapan yang dilakukan diantaranya adalah membuat dasar hukum, membangun roadmap percepatan digitalisasi, monitoring dan evaluasi.
Sementara itu BJB Cabang Bogor juga memaparkan penjelaskan terkait kontribusi BJB dalam percepatan digitalisasi di Kota Bogor, diantaranya dengan kredit pemerintah. (*Rls)