Breaking News

Bima Arya : Lomba ‘Bogorku Bersih’ Dorong Kembalinya Piala Adipura

Wali Kota Bogor Bima Arya saat penilaian "Bogorku Bersih" di Kampung Layungsari, RW.7, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Sabtu (18/11/2023). // Foto : Dok Diskominfo Kota Bogor.

FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebut Lomba Bogorku Bersih merupakan program yang menjadi pendorong utama kembalinya piala Adipura ke Kota Bogor.

“Kegiatan ini harus terus didukung penuh dan saya melihat banyak kreasi, inovasi dan menginspirasi  sebagai salah satu kegiatan penyokong Adipura, maka kami berharap tahun ini Adipura tetap ada di Kota Bogor dengan mempertahankan semua capaian yang ada,” kata Bima Arya usai penilaian di Kampung Layungsari, RW.7, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Sabtu (18/11/2023).

Baca Juga :   Gantikan Ridwan Kamil, Bey Triadi Machmudin Penjabat Gubernur Jawa Barat

Penilaian Lomba Bogorku Bersih tahun 2023 merupakan penilaian terakhir bagi Bima Arya yang akan mengakhiri jabatannya sebagai Wali Kota pada akhir 2023. Untuk itu dirinya  berharap program tersebut dapat terus dilanjutkan oleh pejabat atau wali kota-wali kota berikutnya karena bukan semata-mata kegiatan seremonial, tetapi ini membangun kultur warga yang kemudian menginspirasi satu sama lain dan melatih warga untuk berkolaborasi dengan semua.

“Karena selama pelaksanaan program ini saya melihat semua yang menang itu pasti terbiasa berkolaborasi. Pembinaan dan uang pembinaan dialokasikan untuk kebutuhan-kebutuhan mereka membangun sistem, untuk nambah modal mereka, ada alat-alat atau juga pemberian benih pohon dan lain-lain,” jelasnya.

Baca Juga :   Sekda Kota Bogor Hadiri Seminar Digitalisasi Layanan Kesehatan Ibu dan Anak
Foto : Dok Diskominfo Kota Bogor

Wakil Penanggung Jawab Lomba Bogorku Bersih 2023, Gatut Susanta menyebut, lomba tahun ini ada yang berbeda, yaitu ada satu kategori bebas sampah yang merupakan kategori yang diambil dari juara-juara sebelumnya. Maksudnya untuk menilai apakah masih konsisten atau tidak dalam menjaga dan merawat kebersihan lingkungannya.

“Biasanya yang sudah juara ketika tidak akan ada lomba tidak membersihkan lagi, seperti ini on the spot, kita tes dan kita pilih secara acak atau random, sekarang yang paling dekat jarak di Empang dan masih konsisten menerapkan. Salah satu contohnya adalah penanaman pohon sirih merah yang usianya 2-3 tahun kalau ditanamnya kemarin, maka tidak mungkin. Artinya juara sekian tahun lalu masih ada dan terawat dengan baik,” kata Gatut. (*Rls)

Baca Juga :   Kota Bogor Sabet Penghargaan Anugerah Pandu Negeri 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *