FOKUSMEDIANEWS.COM, KOTA BOGOR – Sebanyak 371 player esport se-Jabodetabek dan Purwakarta memeriahkan Dedie A. Rachim Esport Competition yang diselenggarakan sejak 17 Februari 2024.
Kompetisi esport tingkat pelajar yang didukung Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ini sudah memasuki tahap akhir babak final yang diselenggarakan di Mall Boxies 123 dan dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.
Sebelum sampai di babak final, kompetisi DERC diawali dengan tahap kualifikasi yang dilaksanakan di Holycow, Steakhouse by Chef Apit, di Kelurahan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, kompetisi esport ini merupakan komitmen dari Pemkot Bogor dalam mendukung kegiatan esport di Kota Bogor. Helatan perdana yang didukung Pemkot itu disebutnya bakal diselenggarakan berseri setiap tahun.
“Jadi ini didukung langsung oleh pemerintah. Selanjutnya kegiatan esport ini akan berseri setiap tahun, akan kita selenggarakan supaya anak-anak bisa menyalurkan hobi, bakat dan juga prestasinya,” katanya.
Dengan berlangsungnya kompetisi, selain menumbuhkan jiwa dan mental berprestasi juga menumbuhkan rasa percaya diri serta pantang menyerah.
Ketua Penyelenggara DERC, Astri Gustiani menjelaskan, terdapat 3 cabang lomba dalam kompetisi ini, diantaranya Mobile Legend: Bang-bang (MLBB), Free Fire (FF) dan Battle of Guardian (BOG).
Ia mengatakan, setiap tim yang bertanding pada ajang ini merupakan perwakilan dari sekolahnya, sehingga 1 sekolah hanya bisa mengirimkan 1 tim saja. Setiap tim memiliki anggota sebanyak 5 orang pemain.
“Untuk capaian peserta pada event ini ada 144 peserta dari Free Fire, 195 Mobile Legend Bangbang (MLBB) dan 32 peserta Battle Of Guardian, sehingga total ada sebanyak 371 player,” katanya.
Dalam kesempatan itu pihak panitia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Pemkot Bogor yang telah mensupport kegiatan kompetisi esport.
“Karena kompetisi ini adalah wadah dari terbangunnya ekosistem esport yang merupakan mimpi saya untuk membangun kesadaran masyarakat terkait industri esport yang semakin berkembang, namun masih mendapat stigma negatif karena Olahraga ini masih dianggap sekedar game belaka. Padahal esports sudah melahirkan banyak prestasi untuk negara, misalnya di Sea Games, Asian Games, M World,” katanya. (*rls)
